Jumat, 05 Agustus 2011

History of the Stradivarius Violin

Nama Stradivarius sendiri sebenarnya diambil dari nama keluarga Stradivari, dimana penciptanya berasal yaitu Antonio Stradivari. Sampai saat ini, segala kehebatan daripada biola yang dibuatnya masih menuai Pro dan Kontra. Banyak yang menyatakan bahwa Biola buatan mereka memiliki kualitas terbaik di dunia, bahkan sampai saat ini. Namun ada juga yang meragukan dan mengatakan semua itu hanya membesar-besarkan saja.

Antonio Stradivari (Edgar Bundy, 1893



Sampai saat ini, cara dan bahan untuk membuat Biola Stradivarius ini tidak diketahui dengan tepat bahkan oleh para seniman modern dan pengrajin biola yang menggunakan teknologi canggih sekarang ini. Hal ini disebabkan ada sejenis kayu jati yang digunakan untuk bagian atas, untuk bagian dalamnya juga tidak diketahui jenis pohon apa dan begitu pula untuk bagian leher, punggung dan bagian rusuk-rusuknya. Sungguh misterius bahan apa yang digunakan oleh Stradivari untuk membuat Biola legendaris ini. Ada kesimpulan bahwa semua bahan-bahanya sebenarnya dari kayu jati dan kayu lain yang ada saat ini, namun di campur dan dieksperimenkan dengan madu, putih telur dan bahan-bahan lain sehingga menghasilkan suatu bunyi khas yang unik.

Ada pula kesimpulan lain seperti lamanya usia pohon yang digunakan. Semakin lama sebuah pohon, maka kerapatan kayunya akan semakin rapat. Sehingga tidak bisa sembarangan mengambil kayu. Bahkan cuaca juga mempengaruhi. Udara dingin paling cocok dalam merapatkan kepadatannya. Selain itu, Antonio juga menggunakan geometri dalam merumuskan ukuran serta sudut sehingga menghasilkan suara khas, volume tertinggi plus jernih.


Antonio Stradivari lahir pada tahun 1644 dan meninggal pada tahun 1737 , membuka toko di Cremona , Italia. Bersamaan pada tahun era 1700-an tersebut ada keluarga pembuat biola lainnya seperti : Guarneri dan Amati, tapi Stradivari dianggap terbaik baik oleh sejarah dan jajak pendapat para ahli sampai saat ini.

Semua Strad(Sebutan Biola Stradivarius) dibuat oleh Antonio sendiri. Dia menghasilakn lebih dari 1.100 alat musik tapi sampai sekarang diperkirakan 512 biolanya (Strad) masih ada sampai pada tahun 1800-an. Sekarang tidak dapat dipastikan berapa jumlah yang pasti dari Strad ini.

 

Harga aslinya pada era 1950-an mendekati 2 juta Dollar, tapi pada waktu itu, Joseph Curtin dan Gregg Alf membuat tiruanya dengan label “Stradivarius” dengan harga lelang $42.600,-. Tapi hal itu tidak berlangsung lama karena dituntut oleh keluarga Stradivari.

Pada tahun 1967, Departemen Musik UCLA (Los Angeles, California) kehilangan sebuah Strad buatan 1732 saat Strad tersebut dipinjamkan ke Roth String Quartet UCLA. Beruntung ditemukan seorang janda dan UCLA menebusnya dengan $11.500,-

Sampai saat ini, biola Stradivarius yang terkahir muncul di media adalah pada saat pelelangan Stradivarius untuk korban Tsunami dan Gempa Jepang .

Biola “The Lady Blunt” (1721) dijual dengan harga pembuka $10juta Dollar pada tanggal 20 Juni kemarin.




sumber : http://www.kaskus.us/